Sulbar Andalkan SMIK Kakao

Segmen Khusus/Advedtorial Dipersembahkan Dikbud Sulbar

Mamuju – Pemerintah Sulawesi Barat (Sulbar) berencana melakukan penyediaan bibit kakao untuk dibagikan kepada masyarakat pada tahun ini, sehingga masyarakat tidak memperoleh kebutuhan bibit kakao dari luar Sulbar.

“Sulbar ini merupakan salah satu daerah yang dikenal dengan penghasil kakao di kawasan Indonesia Timur. Itulah yang sebab sehingga pemerintah harus menyediakan bibit agar mempermudah masyarakat tani dalam mengakses kebutuhan mereka,” kata Ali Baal.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar saat menerima kungjungan dari Swis Contak belum lama ini . foto: dok

Hal disampaikan mantan Bupati Polman saat menerima kunjungan kerja Direktur bagian program Swisscontack, Roos Jaax di ruang kerjanya, Jl. Abd Mlaik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kamis (13/4).

Swisscontack merupakan perusahan yang sudah melakukan kerjasama Pemprov Sulbar selama dua tahun dalam rangka peningkatan kualitas produksi kakao di Sulbar.

ABM mejelaskan, minimnya perawatan yang benar yang dilakukan petani di Sulbar, membuat kualitas produksi kakao menurun. Maka dari itu, keberadaan SMIK Kakao yang ada di Kalukku tentu akan mampu mencetak generasi muda yang kreatif dan mandiri.

“Dengan adanya sekolah pertanian kakao di Sulbar ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM bagi petani dan para generasi penerus khususnya di bidang tanaman coklat,” katanya.

Direktur Proyek Program Swisscontack, Ross Jaax mengungkapkan, kunjungan tersebut bertujuan meningkatkan kerjasama yang baik dari pihak swasta maupun pemerintah setempat dalam meningkatkan produksi kakao diberbagai daerah.

“Kendala bagi tanaman kakao Sulbar karena sudah cukup tua, makanya dibutuhkan peremajaan kembali bagi tanaman pera petani untuk mendapatkan bibit yang diharapkan,” ujarnya.

“Kerjasama yang sudah kita jalani selam dua tahun, diharapkan dapat lebih meningkatkan kwalitas produksi kakao Sulbar kedepan, demi proyek yang lebih berkelanjutan. Kami sangat menghargai kerjasama dengan pemerintah daerah dimana Polman, Majene, Mamuju dan Mamasa masuk dalam kawasan kerja kami,” tutur Ross.

Kepala Bagian Pertanian Sulbar, Abd. Waris, Kepala Sekolah SMK Negeri Kakao Sulbar, Sjahrir Tamsih, dan para rombongan Swisscontack turut hadir dalam pertemuan itu.

Terpisah, Kepala Dikbud Sulbar, Andi Sukri Tammalele dalam suatu kesempatan menyampaikan, keberadaan SMIK Kakao ini tentu menjadi kebanggaan bagi Sulbar karena satu-satunya melahirkan sekolah kakao.

“SMIK Kakao adalah kebanggaan kita yang harusnya tetap disupport agar kelak mampu mencetak generasi yang lebih kreatif dan berdayaguna. Ini peluang bagi siswa yang harusnya memilih SMIK Kakao itu,” ungkap Sukri. (adv)

Rekomendasi Berita

Back to top button