Sulbar Masuk 10 Besar Provinsi Pengekspor Tertinggi Pada Gebyar Ekspor
Jakarta – Kementerian Pertanian menutup akhir tahun dengan menggelar Gebyar Ekspor Pertanian dari 34 provinsi yang volumenya mencapai 1,3 juta ton, senilai Rp. 14,4 triliun ke 124 negara. Kegiatan yang bertajuk “Ekspor Tangguh, Indonesia Tumbuh” ini dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar dan diikuti secara virtual dari 33 provinsi termasuk Sulawesi Barat. Jum’at (31/12).
“Menutup akhir tahun 2021 ini kita melakukan giat ekspor serentak dari 34 provinsi pintu ekspor secara live sebanyak 1,3 juta ton senilai Rp. 14,4 triliun ke 124 negara tujuan ekspor. Ini membuktikan tidak ada daerah yang tidak melakukan ekspor. Tahun depan kita wujudkan tiga kali lipat ekspor dari tahun ini,” ungkap Mentan SYL saat memberikan sambutan.
Bertempat di Kantor Kepolisian Daerah Sulawesi Barat, Gubernur Sulbar yang diwakili Khaeruddin Anas selaku Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan menerangkan bahwa Sulbar merupakan salah satu provinsi yang intens melakukan ekspor.
“Pada Gebyar Ekspor ini, Sulbar berada di urutan 9 sebagai provinsi tertinggi yang melakukan pelepasan ekspor akhir tahun dengan nilai barang yaitu Rp. 439 Miliar dengan volume 26.900 ton.” imbuh Khaeruddin.
Sementara itu, Kapolda Sulbar yang diwakili Wakapolda Brigjen Pol Raden Umar Faroq memberikan dukungan terhadap pembangunan pertanian di Sulbar dengan mengawal keamanan dan memperkuat stok pangan.
“Kemudian, kami juga memberikan apresiasi terhadap kinerja ekspor di Sulbar yang terus tumbuh dan menjadi salah satu penyangga perekonomian Sulbar di tengah pandemi covid-19.” Ungkap Brigjen Pol Raden Umar Faroq.
Agus Karyono selaku Kepala Karantina Pertanian Sulawesi Barat mengatakan capaian ekspor di Sulbar merupakan kontribusi berbagai seluruh stakeholder Karantina Pertanian.
“Berdasarkan data sistem Automasi Badan Karantina Pertanian (IQ-Fast), Tahun 2021 Sulbar telah melakukan ekspor sebanyak 438 ribu ton dengan nilai barang mencapai Rp.5,8 triliun, capaian yang sangat luar biasa jika dibandingkan pada tahun 2020 hanya 276 ribu ton dengan nilai barang Rp.2,2 triliun,” ungkap Agus.
Masih menurut Agus, dirinya menambahkan bahwa komoditas pertanian yang diekspor masih didominasi oleh sawit dan turunannya dengan negara tujuan ekspor yaitu Cina, Jepang, Pakistan, Korea Selatan, Philipina dan Bangladesh. Diharapkan terdapat jenis komoditas unggulan ekspor lain seperti sarang walet, kopi, kakao, kopra, nilam dan getah pinus.
“Kita berharap tahun 2022, Sulbar berada di 5 besar. Ada berbagai komoditas pertanian yang potensi ekspor. Hal tersebut mesti kita garap dengan memaksimalkan sinergi berbagai pihak serta memacu kinerja ekspor melalui program Kementerian Pertanian yaitu Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor).” Harap Agus.**
Penulis Release
Editor:Aco Antara
Produksi by Mediasulbar.com