Tumpukan Sampah Kolong Jembatan Pemicu Ancaman Banjir Bagi Warga Perkotaan di Majene

MAJENE – Saat musim hujan tiba maka pemandangan tumpukan sampah di kawasan jembatan daerah aliran sungai Saleppa, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, semakin dikeluhkan oleh masyarakat setempat.

Masyarakat mengeluh bukan sekedar mempersoalkan tumpukan sampah hasil kiriman dari hulu ke hilir. Akan tetapii, warga yang bermukim di seputaran bantaran sungai yakn Lingkungan Lipu, Saleppa, Binanga hingga Battayang , kerap dipaksa siaga 1 jika terjadi intensitas curah hujan meningkat.

Saat kondisi curah hujan berlangsung lama, maka ancaman banjir pun menghantui masyarakat setempat.

Aldy salah seorang warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai pun justeru menyoroti sistem perencanaan pembangunan jembatan yang “miskin” konsep.

“Proyek perencanaan dan pembangunan infrastruktur jembatan terbilang keliru. Kacaunya sistem perencanaan ini berimbas atas rusaknya lingkungan kita. Maka tidak salah, jika hasil yang didapatkan pun juga berakhir buruk dan bahkan warga malah dihantui rasa was-was atas ancaman banjir.yang kerap merendam pemukiman pada penduduk,” Kata Aldy.

Desain pembangunan tiang jembatan bagi mantan aktivis jni menilai terjadi kekeliruan dalam merencanakan proyek jembatan tanpa  melihat aspek ramah Lingkungan

Jembatan penghubung trans Sulawesi yang merupakan akses lintas provinsi ini malah dilengkapi tiang beton pada bagian tengah jembatan. Tiang beton ini sepertinya untuk menahan beban kendaraan yang setiap saat melintasi jalur ini. Akibatnya, tiang tengah ini justrru menghasilkan ribuan ton sampah plastik maupun kayu. Saat hujan tiba. Sampah sampah yang menutupi kolong jembatan ini tentu menyebabkan kebuntuan sehingga air meluap ke pemukiman penduduk,” ujarnya lagi.

Karena itu kata dia, pihak balai jalan nasional dan jembatan agar segera melakukan perbaikan infrastruktur yang baru agar permasalahan klasik banjir dapat diminimalisir.**”

(MS01/C)

Rekomendasi Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button