Wagub Sulbar Canangkan Germas SAPA
Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar, Wakil Bupati Mamuju Irwan Pababari dan Kepala BIN Hamzah saat melakukan penandatanganan Pencanangan Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (GERMAS SAPA) yang dilaksanakan di Ballroom Hotel d’Maleo, Kamis, 16 November 2017
Mamuju, – Provinsi Sulbar melakukan pencanangan Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (GERMAS SAPA) di Ballroom Maleo Hotel and Convention Centre, Kamis, 16 November 2017.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Komunikasi, informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan yang dilaksanakan oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) bekerjasama bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan dan Kelautan serta Badan Narkotika Nasional (BNN). Tujuannya yaitu mewujudkan budaya aman pangan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar, memberi apresiasi kepada BPOM yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“Masyarakat Sulbar harus siap menerima free trade area (FTA) dan masyarakat ekonomi Asean (MEA), untuk itu industri farmasi dan pangan dalam negeri harus mampu bersaing dengan produk luar negeri,”kata Enny.
Mantan anggota DPR RI tersebut juga menambahkan, salah satu kesiapan tersebut adalah terciptanya tingkat kesehatan yang memadai, karena individu yang sehat memiliki daya pikir yang kuat serta dapat berkontribusi pada pembangunan.
“Kualitas sumber daya manusia adalah pilar bangsa dan merupakan kunci keberhasilan bangsa kita, ini adalah kewajiban kita semua sebagai pemangku kepentingan untuk ikut berperan aktif menciptakan sumber daya manusia berkualitas, profesional, kredibel dan inovatif. Sesuai dengan misi kami, membangun sumber daya manusia yang berkualitas, berkepribadian dan berbudaya,” beber mantan Ketua TP-PKK tersebut.
Salah satu cara merealisasikan hal tersebut, yaitu dengan mensosialisasikan Germas Sapa yang serentak dilaksanakan seluruh Indonesia, dan menyadarkan masyarakat betapa pentingnya hidup sehat berdasar pada makanan dan obat-obatan yang aman.
Lebih lanjut, istri dari mantan Gubernur Sulbar dua periode tersebut memaparkan, Germas Sapa merupakan gerakan bersifat intervensi lebih ke hulu pada sistem pengawasan pangan berbasis resiko untuk melindungi masyarakat. Germas Sapa juga mendukung gerakan masyarakat hidup sehat yang penekanannya lebih ke arah preventif dan promotif (mencegah, mengajak, mendorong) perilaku masyarakat untuk memproduksi, menyediakan dan hanya mengkonsumsi pangan yang bermanfaat, aman dan bermutu.
“Gerakan ini harus dilakukan secara sinergi untuk semua pemangku kepentingan di daerah. Selain itu, kita juga menggalakkan besar-besaran pemberantasan narkotika di Sulbar, kita harus lebih waspada dan berhati-hati karena kita menginginkan Sulbar ini bebas dari narkoba,”tambahnya.
Masih kata Enny, kerja sama dengan BPOM dilakukan dengan berjalan dan berkeliling beberapa sekolah untuk mengawasi makanan atau jajanan sekolah. Juga bekerja sama dengan BNN serta dinas Kesehatan terus bergerak dan memberantas semua hal yang dianggap dapat merusak generasi Sulbar ke depan.
“Untuk itu diperlukan juga kerjasama dengan orang tua murid dan pimpinan sekolah mengawasi hal tersebut untuk menghindari hal-hal yang betul berbahaya bagi generasi kita. Pesan saya, jadilah konsumen yang cerdas dan produsen yang inovatif, serta mari kita sukseskan Germas Sapa dan Germas secara nasional,” pungkas Enny
Di tempat yang sama, Kepala BPOM di Mamuju, Netty Nurmuliawati mengungkap, perkembangan industri di bidang pangan masih menyisakan masalah terkait bahan pangan yang menggunakan bahan berbahaya.
“Untuk mengantisipasi hal ini, kami mengajak seluruh stakeholders untuk memperkuat kordinasi dan memberdayakan masyarakat untuk menyadari dan menghindari penggunaan pangan dan obat dengan kandungan yang berbahaya,” ungkap Netty.
Netty juga mengungkap, bersama Dinas Perikanan dan Kelautan, BPOM melakukan sosialisasi bahaya formalin ke beberapa pasar dan komunitas, “Kami lakukan penyuluhan dan edukasi, dari 110 sampel ada tujuh positif yang berformalin, kami akan melakukan pengawalan secara berkelanjutan untuk mendapatkan perubahan signifikan, Kita inginkan Sulawesi Barat terbebas dari pangan dan obat-obatan yang membahayakan bagi kesehatan,” tandasnya.
Hadir pada sosialisasi tersebut, Wabup Mamuju, Irwan Pababari, Kepala Pertahanan Sulbar, Letkol Rudyanto, kepala BNNP Sulbar, Dedy Sutarya, Kepala BIN Sulbar, Hamzah, perwakilan BPK RI, perwakilan Kapolda, perwakilan Danrem 142/Tatag, perwakilan pengadilan agama, Tim Penggerak PKK, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, para dosen, mahasiswa dan pelajar. (humas/fadilah)