Pemkab Mamuju Tengah Dorong Penguatan Ekonomi Rakyat

Mamuju Tengah – Kemiskinan dan keterbelakangan, pada saat ini masih merupakan persoalan rakyat dan bangsa, yang belum juga ditemukan jalan keluarnya secara jitu.

Menyikapi isu ini maka diperlukan strategi dan kerja benar untuk menjawab persoalan tersebut. Proses reformasi yang berlangsung sejak 1998, dirasakan tidak memberikan perbaikan yang signifikan, bahkan yang terlihat adalah kembalinya rejim lama, dengan wajah yang baru.

Malahan, rejim baru, telah makin memperlihatkan komitmennya yang besar, bukan untuk memajukan ekonomi rakyat, sebaliknya membuka jalan bagi makin kokohnya cengkraman kapitalisme global.

Masalah kemiskinan dan keterbelakangan, tidak dapat hanya dilihat sebagai masalah kesempatan dan pendidikan, melainkan juga berkait dengan sistem perekonomian, yang dalam kenyataan memang masih belum sepenuhnya berpihak pada yang di bawah, massa rakyat.

Dalam krisis dan dalam kondisi dimana kemampuan negara mengalami kemerosotan, masyarakat justru mampu bertahan dalam kegiatan usaha di sektor kecil dan menengah, baik formal ataupun informal.
Sebaliknya, usaha besar yang ditopang oleh negara, dengan berbagai fasilitasnya, mudah ambruk, dan sekaligus menyedot devisa negara.

Dalam krisis nasional, sangat terlihat bahwa usaha kecil dan menengah menunjukan ketangguhannya – karena relatif tidak terguncang, bahkan terbukti mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Ketika perekonomian nasional tumbuh 4,1% (2003), sekitar 2,4% disumbangkan oleh aktivitas usaha di sektor kecil dan menengah.

Selama 2000-2003, yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, sekitar 86% usaha kecil, 9% usaha menengah dan sisanya usaha besar. Sementara itu, pogram dukungan pemerintah, antara lain melalui kredit, dapat dikatakan tidak berjalan: dari sekian banyak UKM, hanya sekitar 17% yang berusaha mengakses kredit perbankan (The Asia Foundation: 2000).

Kenyataan posisi dan kondisi, ekonomi rakyat, antara lain UMKM tersebut, tentu saja membawa suatu harapan baru, dan karenanya dibutuhkan suatu upaya yang sedemikian rupa mampu memberikan dukungan bagi pertumbuhan UKM.

Memperkuat UKM, pada dasarnya akan menjadi bagian penting bagi penguatan ekonomi nasional, karena selain menyerap tenaga kerja, kegiatan usaha di sektor kecil dan menengah, akan menjadi picu bagi pertumbuhan ekonomi. Memungkinkan ekonomi rakyat berkembang dengan pesat dan kuat, merupakan suatu kemutlakan, jika bangsa ini ingin tumbuh berkembang dan memiliki kekuatan nasional yang dapat diperhitungkan.

Diperlukan bukan saja kebijakan, tetapi suatu sistem pendukung, yang diharapkan dapat ikut mendorong pertumbuhan UMKM yang kuat dan berorientasi pada produktivitas, kemajuan dan pada gilirannya eksport. Keterlibatan berbagai pihak, dipandang penting, terutama untuk mengembangkan program-program yang lebih sesuai dengan kebutuhan riil UMKM – bukan sekedar proyek yang justru menguntungkan pihak “pemberi bantuan”. Dalam kaitan inilah sangat penting artinya upaya pengorganisasian UMKM, sebagai bagian dari usaha memperkuat posisi dan kondisi UMKM.

Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni, menyampaikan, penguatan ekonomi kerakyatan merupakan solusi bijak yang harus dilakukan.

Karena itu kata dia, lembaga perbankan dan lembaga swasta lainnya diharapkan ikut mempermudah layanan penguatan modal usaha bagi pelaku usaha.

“Jika perbankan memberikan akses modal dengan bunga yang rendah, maka industri maupun pelaku usaha UMKM akan mampu berdaya saing,” ujar Aras.(Advedtorial).

Rekomendasi Berita

Back to top button